#SATUKATACINTA

Jika kita sudah mengangkat tangan, Insya Allah Tuhan akan turun tangan

Kamis, 05 November 2020

Perihal Motivasi

Karl Marx bilang, agama itu candu.
ia bisa meninabobokan proletariat untuk tidak menyadari bahwa dirinya ditindas.

bagiku, kata motivasi juga candu. 
ia bisa meninabobokan kita dengan kata optimis dengan ujuk menginspirasi, padahal secara laten bisa menindas diri kita sendiri. 

Orang bilang, takdir itu udah ada yang ngatur. 

ada yang bilang gini :

if you want really something very badly, set it free
if comes back to you, it is yours forever
it doesn't, it was never yours to begin with

sesuatu yang udah ditakdirkan untuk kita, bakal jadi milik kita kok.
kamu setuju gak ?

aku mungkin ga terlalu setuju. 

satu sisi, takdir bukanlah qada yang tanpa ikhtiar didalamnya. apakah benar takdir itu akan datang walau kita lepaskan? 
lalu apakah ia akan datang tanpa usaha itu sendiri ?

sebagai seorang yang sudah ada pada belenggu ilmu sosial yang semakin hari makin gila aja, narasi besar seperti ini membuatku sinis. generalisasi adalah nihil. ditambah untuk aku si manusia yang berkomposisi keras kepala semakin tidak mempan dengan motivasi apapun, itu aku. mungkin kamu tidak begitu. 

ikhtiarku selalu bertubi-tubi sampai titik finalnya. apa yang rasaku bisa diperjuangkan, akan diperjuangkan. sampai usaha itu sendiri terkadang yang mengkhianati kita. 


usaha gak akan pernah mengkhianati hasil. 

aku tidak akan mendoktrin diriku sendiri dengan ini. setidaknya aku meminimalisir untuk tidak terlalu terluka oleh abstraksi.

kata motivasi itu hanya akan membuat kita terlalu percaya bahwa usaha akan membuahkan hasil yang baik, dan itu adalah hukum yang mutak.

padahal, banyak yang rajin sekali belajar agar bisa sukses, tapi prestasinya gak mewakili keringatnya.
banyak yang sudah latihan berulang kali agar lulus kerja, tapi lagi-lagi gagal. kadang tidak ada saja kabar.
kita sering dikalahkan dengan realitas lain bahwa mereka yang punya 'relasi' memang punya jalan emas. 

kenapa usaha mereka mengkhianati hasil ?
apakah mereka memang tidak berdarah-darah di ikhtiarnya ?

bersakit-sakit dahulu, bersenang kemudian.

orang yang mereka sakit di awal, dan masih sakit saja sampai sekarang, itu bagaimana ?
petani juga harus pergi ke sawah dari pagi ke pagi, hasil taninya dicurangi regulasi. 
mahasiswa disuruh giat berakademisi, tapi selalu saja prospeknya kalah dengan relasi. 

lalu, senang yang bagaimana maksudnya?

Lyotard bilang, Narasi besar atau contoh sederhananya seperti "kata motivasi di atas" kadang mencabik hati kita sendiri. 

sudahlah, hidup saja. dengan dirimu sendiri. dengan Tuhanmu. ukir dengan versimu sendiri.

hentikan semua kata motivasi yang berisi optimistis kalau saja akan meracunimu perlahan dengan ekspektasi. 


hidup saja. hidup sebagaimana kamu tau trajektori biografis dari lahir hingga sekarang. kamu saja yang akan tau luka yang pernah menyelimuti, kenangan yang membersamai, dan alasan lainnya yang ditanggung dirimu sendiri.  

kamu boleh istirahat dari ekspektasi. 

usaha semampu, sewajarmu, sewarasmu. 

bagiku yang sering dikhianati eskpektasi, dicurangi usaha sendiri. 
aku berhak untuk tidak bahagia, 
aku berhak memberontaki hidupku melalui tulisan sebagai ruang katup penyelamatku, jika kalau ditahan aku meledak sendiri. 

tulisan ini hanya untuk diriku. 

tentu tulisanku kadang tidak cocok denganmu, trajektori biografismu, luka-lukamu, rahasia terbesarmu, kita tidak sama.

kamu berhak mengeluh seperti ini, kamu berhak menulis trajektori hidupmu sendiri. 

Sabtu, 29 Desember 2018

MENJADI AWARDEE LPDP: TIPS LULUS TAHAPAN SELEKSI BERBASIS KOMPUTER


Selamat malam teman-teman, sekarang saya akan melanjutkan pembahasan tiplulus LPDP chapter 2, yakninya seleksi berbasis komputer. 

setelah teman-teman mengunggah semua berkas yang diminta pada saat seleksi administrasi, saya harap semua berkas sebelum di submit, harus benar-benar di-cek kembali agar tidak ada data yang kurang atau tertinggal. Jika semua sudah selesai, silahkan datanya di submit dan selamat berdo'a dan tawakkal yaa menjelang pengumuman, hehehe. (karena itu yang saya lakukan wkwk).

Menurut analisa saya, siapapun akan bisa lulus di tahapan administrasi asalkan teman-teman yakin berkas yang diunggah semuanya telah memenuhi persyaratan. Untuk bisa lulus tahapan administrasi mungkin tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi ya. Tapi, ada beberapa yang juga gagal pada tahap ini karena kesalahan teknis saja sebenarnya. Jadi mesti teliti yaa.


Jika sudah berhasil melewati tahapan adiministrasi, siap-siap teman-teman akan menghadapi tes yang menurut saya agak horor (atau apa jangan-jangan saya kurang persiapan hehehe). Pada tahun 2018, tes ini dinamakan seleksi berbasis komputer. tes SBK sendiri dilaksanakan di kantor BKN dan menggunakan sistem CAT. jadi, hasil tes akan bisa dilihat hasilnya setelah anda menyelesaikan semua soal. 

Pada tes ini, teman-teman akan dihadapkan dengan 3 jenis tes dan dikerjakan secara berkala dalam waktu kurang lebih 1,5 jam. 90 menit pertama untuk soal TPA, dilanjutkan dengan Soft Kompetensi (Psikologi/Kepribadian), dan Essay On the Spot Writing. 

1. Untuk Tes Potensi Akademik, teman-teman silahkan pelajari soal-soal tes TPA BAPENNAS atau TPA Pascasarjana. Saya kebetulan belajar dari soal-soal tersebut dan alhamdulillah lulus. Untuk metode latihan, saya sarankan langsung memakai timer karena untuk menuntaskan tes ini, teman-teman tidak dituntut untuk menghafal 1001 macam rumus, namun bagaimana melakukan efisiensi waktu. 

sedikit tips dari saya; jika ada soal yang belum bisa dijawab, silahkan di-skip dahulu, jika masih ada waktu bisa dikerjakan kembali, jangan terpaku pada satu soal yang sulit dan membuat teman-teman kehabisan waktu. Dan, jika teman-teman sudah mulai angkat tangan dengan soal-soal tersebut, cukup isi asal secara berpola agar masih ada peluang jawaban asal teman-teman yang benar. contohnya: mengisi jawaban yang kosong dengan jawaban B secara keseluruhan. 

ketika teman-teman sudah selesai mengerjakan soal TPA, saat waktu habis atau teman-teman ingin mengakhiri ujian, beberapa saat kemudian teman-teman akan langsung bisa melihat skor yang teman-teman dapatkan. selamat deg-degan wkwkwk. tes TPA adalah tes ter-menegangkan bagi saya, untuk itu dimohon teman-teman untuk mulai berlatih sejak dini untuk terbiasa dengan soal tersebut.

2. Tanpa adanya waktu istirahat, soal langsung berganti ke Soft Kompetensi. Untuk tes ini, saya rasa kita tidak perlu belajar, karena yang akan dikerjakan berkaitan dengan apa yang kita lakukan dalam berkegiatan sehari-hari dan menyangkut kepada kepribadian kita sendiri. Saran saya, pilihlah jawaban yang terbaik dari setiap opsi yang diberikan. Jawaban tersebut juga hendaknya disesuaikan dengan nilai-nilai yang dicari LPDP yakni diantaranya Sinergi, Profesionalisme, Integritas, dan 
Kesempurnaan. Nanti Silahkan di cek ya teman-teman di beasiswalpdp.kemenkeu.go.id .


3. Terakhir adalah Essay on the spot writing, adalah menulis essay dengan topik yang ditentukan oleh LPDP. ini juga cukup bikin saya spot jantung karena alih-alih mengerjakan, nantinya malah dapat topik yang tidak saya kuasai. saat itu saya dapat topik mengenai wacana prioritas putra daerah, dan alhamdulillah saya mampu mengerjakannya dengan baik semampu saya, hehehe. waktu yang diberikan hanya 30 menit.

Untuk tes ini, teman-teman harus membiasakan diri menulis, mengemukakan pendapat secara sistematis dan tertulis, dan yang terpenting adalah melek dengan isu sosial. mulailah untuk sering membaca jurnal. menonton berita, dan mengikuti isu terkini. 

sedikit tips menulis essay dari saya :

1. agar essay sistematis dan tidak bertele-tele, teman-teman cukup membagi tulisan kalian dalam 3  bagian, yakni alinea pembuka, isi, dan penutup. Untuk Pembuka, silahkan jelaskan Topik yang didapat secara gamblang dan perhatikan juga EYD. jelaskan langsung pada paragarf ini bentuk persetujuan atau tidak setujunya kamu dengan topik tersebut. Sehingga nantinya akan didapat ide pokok paragraf pertama dengan jawaban dari  topik yang akan diangkat. kelola waktu untuk paragraf pertama ini menjadi 10 menit saja untuk penyelesaiannya.


2. tuangkan segala pikiran anda kedalam bagian ini. boleh jadi tidak hanya memuat 1 paragraf, bahkan bisa lebih. jelaskan secara analitis, alasan-alasan dari setuju atau tidak setujunya kamu atas topik tersebut. akan sangat lebih baik jika kamu juga memakai pisau analisis dari disiplin ilmu yang kalian pelajari pada saat S1. karena bagian ini adalah jantung dari essay kamu, silahkan 10 menit selanjutnya dikelola untuk membedah bagian ini. dan maksimalkan pandangan kamu dan ide terbaik kamu di paragraf ini. 


3. pada bagian penutup adalah penegasan serta kesimpulan dari bagian sebelumnya. agar essay teman-teman tidak hanya bernilai teoritis, namun juga disertai dengan nilai praktis, silahkan teman-teman untuk mencoba memberikan masukan, rekomendasi, atau solusi dari topik yang teman-teman dapatkan. tips dari saya : libatkan ke semua pihak dalam menyelesaikan masalah tersebut, karena sejatinya akar masalah tidak datang dari satu aspek. contohnya apa peran yang seharusnya dilakukan keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, masyarakat luas, dan lain sebagainya. 


4. jika essay teman-teman sudah "jadi", dan waktu masih tersisa. silahkan langsung memakai teknik membaca cepat untuk meyakinkan bahwa essay teman-teman sudah siap untuk di submit. cek kembali keselarasan kalimat, tata penulisan (ini juga hal yang penting), serta kerapian dari tulisan teman-teman. biasanya karena mengetik secara cepat akan banyak typo atau salah penulisan, ini mungkin perlu diperhatikan. jika waktu masih tersisa juga, manfaatkan waktu tersebut untuk mencoba menambah gagasan yang mungkin masih tersimpan di kepala teman-teman. hindari menggunakan bahasa yang sarkastik, dan tetap posisikan diri kita sebagai pribadi yang ingin mencoba memecahkan masalah sosial untuk membantu mewujudkan Negara yang lebih baik. 


daaaannn jeng jeeeng...... waktunya habis. teman-teman dipersilahkan untuk keluar ruangan. Namun di Papan pengumuman sudah akan terlihat skor TPA teman-teman dan sudah di ranking berdasarkan skor tertinggi. untuk essay dan soft kompetensi tidak di tampilkan karena itu dinilai sendiri oleh tim LPDP. 

sedikit bocoran, tahun saya tes (2018), kategori afirmasi membutuhkan skor 150 untuk lolos tahap SBK, sedangkan reguler membutuhkan skor 180. Afirmasi diberikan skor yang tidak terlalu tinggi karena berdasarkan prinsip pemerataan. beasiswa afirmasi diberikan untuk memeratakan pendidikan dan tidak hanya terpusat di daerah kota saja, contohnya adalah beasiswa 3T. Sedangkan untuk Afirmasi Alumni Bidikmisi Berprestasi, Miskin Berprestasi, dan kategori afirmasi lainnya ditujukan agar masyarakat kurang mampu juga bisa mengenyam pendidikan tinggi yang sama. oleh karena tes ini baru pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018, setidaknya bisa kita prediksi skor berapa yang akan lolos, namun tetaplah untuk berlatih karena kita tidak tau perbaharuan kebijakan  apa yang akan dilakukan tahun depan, bisa jadi adanya penambahan tahapan atau jenis seleksi karena persaingan yang sangat ketat. intinya, pemerintah mengupayakan yang terbaik bagi pelajar untuk meningkatan SDM Indonesia, tugas kita adalah untuk mencoba memaksimalkan kapasitas kita.


Semangat menuju Tahap SBK, Semangat menjadi Awardee LPDP teman-teman !!!

Jika ada yang ditanyakan boleh diajukan di komentar yaa..


Jumat, 28 Desember 2018

MENJADI AWARDEE LPDP : TIPS LULUS SELEKSI ADMINISITRASI



Alhamdulillah, tahun 2018 merupakan tahun terbaik yang pernah saya jalani. tidak selang dari beberapa bulan setelah lulus, saya berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan Indonesia LPDP. banyak dari teman-teman yang belum familiar dengan beasiswa ini, padahal beasiswa ini langsung dinaungi oleh kementerian keuangan dan bekerja sama dengan kementerian pendidikan Indonesia.

Beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diperuntukkan untuk lulusan S1/D4 yang ingin melanjutkan pendidikan S2, serta lulusan S2 yang ingin melanjutkan ke S3. Beasiswa ini terbagi menjadi beberapa kategori, tiap-tiap kategorinya memiliki kualifikasi yang berbeda-beda. biasanya setiap tahun LPDP juga memiliki penambahan kategoru untuk meningkatkan kualitas dari penerimanya dan mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia. 

berdasarkan lokasi perguruan tinggi sendiri, beasiswa ini dibagi dua, yakni Dalam Negeri dan Luar Negeri. Karena saya mengambil S2 dan kampus tujuan di Dalam Negeri, jadi saya hanya menjelaskan di bagian ini saja. 

untuk info lengkapnya serta persyaratannya apa aja,  teman-teman bisa cek langsung website lpdp yakni : beasiswalpdp.kemenkeu.go.id . 

pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah mengenai standar IPK dan Toefl. ini mungkin momok yang agak menakutkan yaa bagi semua orang, termasuk saya. hehe
untuk kategori reguler, kamu cukup hanya punya IPK 3.00, namun Toefl 500. sedangkan untuk afirmasi, yakni kategorinya : alumni bidikmisi, daerah 3T, keluarga pra sejahtera, miskin berprestasi. 
teman-teman punya IPK 3.50 dengan Toefl 400. tapi bagaimana penjelasan kategori tersebut cek saja ya websitenya. 

tahapan seleksi LPDP pada tahun saya merupakan tahapan yang paling kompleks, yakni terdiri dari 3 tahapan, yakni :
1. seleksi administrasi
2. seleksi berbasis komputer : Tes Potensi Akademik, On The Spot Essay Writing, dan Tes Psikologi.
3. Seleksi Substansi : Verifikasi Dokumen dan Wawancara

Namun, karena ribetnya tahapan seleksi LPDP, saya akan membaginya menjadi beberapa chapter. untuk chapter ini, khusus saya akan membahas tentang seleksi administrasi.

karena untuk seleksi tahun depan masih lama, biasanya diadakan di Bulan April-Mei (silahkan pantau websitenya). teman-teman juga bisa bergabung di grup telegram mengenai informasi LPDP yakni t.me/lpdp2018 .

ada beberapa berkas yang saya rasa harus teman-teman persiapkan dari sekarang, dan menurut saya ini juga krusial, yakni menulis 2 essay yakninya statement of purpose dan rencana studi. statement of purpose adalah essay tentang kontribusi yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk Indonesia.  pada 1 tahun sebelumnya juga ada essay "sukses terbesar dalam hidupku", namun entah mengapa di tahun saya sudah tidak digunakan lagi. 

tips membuat essay adalah teman-teman tidak usah pesimis jika tidak pernah melakukan sesuatu yang luar biasa. buatlah essay dengan apa adanya yang pernah teman-teman lakukan walau itu hanya hal kecil, namun memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat; itu adalah poinnya. coba diingat-ingat lagi, apa yang sudah pernah teman-teman lakukan. dan jika waktunya masih panjang menjelang LPDP dibuka kembali, coba isi kegiatan teman-teman dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat.

berikut adalah contoh essay "statement of purpose" versi saya. sekali lagi, ini adalah genuine sebagaimana adanya saya. tentu saja saya berbeda dari teman-teman. LPDP adalah lembaga yang sangat teliti, jangan sampai terdeteksi plagiarisasi. saya yakin teman-teman bahkan lebih layak menjadi awardee dan punya kontribusi yang lebih banyak dari saya. 



Statement of Purpose

Untuk menjadi sosok yang luar biasa harus mampu melewati hal-hal yang tidak biasa. Begitupun dengan saya, Indah Sari Rahmaini, anak dari pasangan kedua orang tua yang telah bercerai dan hidup dengan sangat sederhana. Ayah dan Ibu telah bercerai sejak saya masih berumur 1 tahun. Berulang kali ibu menikah kembali demi mencari kebahagiaan abadi yang diinginkan setiap pasangan yang gagal menjalin bahtera rumah tangga. Keadaan tersebutlah yang membuat saya bermimpi menjadi orang besar. Keberhasilan meraih predikat lulusan terbaik dan wisudawan tercepat membuat saya semakin yakin untuk melanjutkan perguruan tinggi dengan harapan besar atas beasiswa ini yang sengaja dipersiapkan untuk anak bangsa yang kurang mampu seperti saya.  
Usaha dan proses menjadi orang besar haruslah dimulai dari hal kecil agar mampu mejadi pelita yang mampu menaungi orang lain. Terlahir sebagai manusia menjadikan kita selangkah lebih mulia dibandingkan makhluk lainnya disisi sang maha Kuasa. Nyata adanya jika kita bisa memuliakan masyarakat disekitar kita dengan memberikan secercah kehidupan. Proses untuk bisa merealisasikan definisi manusia sebagai makhluk sosial telah ditanamkan bangku sekolah dasar. Kala itu, saya aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler, yaitu: pramuka, paduan suara, tim pelaksana upacara bendera, hingga pembacaan asmaul-husna. Belasan tahun yang lalu, disaat menduduki bangku sekolah dasar kelas 5, saya menjadi siswa pertama yang bisa menghafal 99 asmaul husna di sekolah. Pada saat itu kota Padang tengah menggalakkan untuk mengumandangkan nama Allah sebagai jalan berserah diri dari gempa bumi yang melanda bumi andalas waktu itu. Sebagai penghargaan atas itu, saya mendapat hadiah berupa dua buah buku tulis dan pena untuk persiapan perlengkapan menuju kelas 6. 
Terbiasa untuk tampil dan berbicara didepan umum membuat saya percaya diri atas mimpi yang saya rajut. Memasuki usia remaja, saya juga dipercaya menjadi sekretaris ikatan remaja di Mushalla tempat saya berasal. Kami telah banyak mengadakan kegiatan bernada islami seperti lomba MTQ, Nasyid, dan khatam Alqur’an. Disana, Ustadz tidak hanya mendidik kami untuk bertuhankan Esa, namun juga mengajarkan bagaimana berdiskusi dan memecahkan masalah, berdebat, hingga berorganisasi.  
Ketika tahun pertama SMA, saya dipercaya untuk menjadi wakil ketua OSIS. Kondisi sekolah yang usianya masih kurang dari delapan tahun membuat kami terpacu untuk bisa membuat beberapa inovasi untuk pengembangan sekolah dibawah koridor visi misi OSIS, salah satunya adalah membuat logo sekolah. Logo tersebut didesain bersama tim dengan makna disesuaikan dengan visi misi sekolah pada saat itu. Logo tersebut disambut baik sekolah dan akhirnya digunakan hingga sekarang dan menjadi memori OSIS yang tidak akan pernah kami lupakan.  
Saya percaya bahwa pencapaian akademik saja tidak cukup untuk mempersiapkan diri menjadi orang besar. Saya juga aktif menjadi pengurus forum anak di tingkat kecamatan maupun kota. Pada forum tersebut, kami berupaya untuk meningkatkan pemenuhan hak anak dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dapat mewakilkan suara anak bahkan pada pembuatan kebijakan terkait anak. Kami juga mengadakan kegiatan sosialisasi ke berbagai sekolah dalam pencegahan kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak di kota Padang. 
Pada lingkungan tempat tinggal, saya terpilih menjadi wakil ketua puti bungsu pada tingkat kecamatan di forum Rang Mudo Puti Bungsu atau disingkat RMPB. Forum tersebut bertujuan untuk melestarikan kembali adat dan kebudayaan minangkabau ditengah arus modernisasi yang sangat cepat. Sebelumnya, saya hanya aktif di tingkat kecamatan saja, hingga pada akhirnya saya ditarik ke tingkat kota karena tidak sengaja mewakilkan salah seorang pengisi acara debat hari Valentine yang berhalangan hadir di Palanta Walikota Padang. Awalnya, saya hanya menjadi pengganti saja untuk melengkapi formasi. Namun saya berinisiatif meminta kesempatan berbicara untuk menyampaikan pandangan. Setelah acara selesai, saya akhirnya terpilih untuk mengikuti kegiatan di tingkat kota. 
Memasuki bangku perkuliahan, saya mulai aktif di karang taruna kelurahan. Atas perpanjangan tangan dari kepengurusan, saya juga turut mewakili kelurahan untuk menjadi penggiat anti narkoba yang dibentuk oleh BNK Kota Padang sebagai penyuara pencegahan penyalahgunaan Narkotika di lingkungan tempat tinggal masing-masing penggiat. Berkesempatan kuliah di jurusan Sosiologi Universitas Andalas membuat saya memiliki wadah untuk menggali diri dalam berorganisasi. Saya bergabung kedalam Himpunan Mahasiswa Sosiologi sebagai sekretaris umum. Pada tahun 2016, pada saat Sumatera Barat terpilih menjadi tuan rumah Kongres Nasional Himpunan Mahasiswa Sosiologi se-Indonesia, saya terpilih 
menjadi  ketua pelaksana. Sangat sulit sekali bagi saya mengkoordinir acara bertaraf nasional saat itu. Namun, atas kerja sama tim serta banyak bertanya kepada senior, dosen, dan keluarga membuat saya optimis menjadi seorang ketua. Bertemu dengan mahasiswa sosiologi Indonesia dan berdiskusi panjang memberi makna bahwa mempelajari Sosiologi mengharuskan kita merasakan urat nadi masyarakat atas ketidakberdayaan dan keanekaragaman itu sendiri, termasuk keanekaragaman dari mahasiswa yang hadir saat itu. Saya bisa melihat betapa hebatnya mahasiswa daerah perbatasan dan tertinggal dalam menyuarakan pemikirannya. Selain bertukar pemikiran terkait dengan isu sosial yang terjadi di Indonesia, kami juga mengadakan kegiatan bakti sosial di salah satu daerah tertinggal di kota Padang.  
Dewasa ini kita menyadari bahwa kontribusi dari generasi muda memang sedang diidamkan oleh bangsa. Generasi muda adalah aktor pemersatu bangsa. Generasi muda bisa menyuarakan aspirasinya tidak hanya dengan melakukan orasi atas penyuaraan secara lisan, namun juga dapat dilakukan dalam bentuk tulisan. Sebagai seorang sarjana sosiologi, tulisan adalah senjata ampuh untuk memperdebatkan permasalahan moral yang terjadi pada era digital dewasa ini. Saat ini, ada 4 artikel opini yang telah dimuat di beberapa koran lokal diantaranya; Dekonstruksi Generasi Micin untuk Keseimbangan Generasi Z (terbit di Padang Ekspress bulan Desember); Jual Beli Prestise Kids Jaman Now (terbit di Padang Ekspress bulan Januari); Ketika LGBT menjadi Sebuah Gerakan Sosial (terbit di Haluan bulan Februari); dan Indonesia dan Pemilih Pemula (terbit di Padang Eskpress bulan Maret). 
Saat ini saya tengah bergabung pada sebuah LSM di Sumatera Barat sembari belajar bagaimana menjadi seorang fasilitator dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu keahlian dari sosiolog menghadapi masyarakat. Kedepannya, saya juga turut menjadi bagian dari tim untuk melakukan survei evaluasi kinerja Bupati Agam yang dinaungi oleh LSM serta dibawahi langsung oleh BAPPEDA. Setelah lulus dari program magister nanti, saya berniat untuk aktif pada pemberdayaan masyarakat, akademisi, dan peneliti yang hebat dan bisa membuktikan bahwa sosiologi adalah salah bidang esensial dan penting dipelajari serta tidak kalah dari bidang konsentrasi lain. Pembangunan SDA harus di seimbangkan dengan SDM yang berkualitas tidak hanya pada segi kesehatan dan skills, namun juga berkapasitas dalam mengisi volume keberadaban dari masyarakat demi Negara Indonesia. 


2. Essay rencana studi

RENCANA STUDI

Pada bulan Februari 2018, saya dinobatkan menjadi lulusan terbaik dan tercepat dengan IPK 3,97 dengan masa studi 3 tahun 4 bulan. Mempelajari sosiologi membuat saya paham mengapa Tan Malaka dengan kerasnya menekankan bahwasanya tidak ada gunanya ilmu setinggi langit jika masih memandang rendah petani yang membawa cangkul ke sawah. Rendahnya kesadaran kaum intelektual melihat keadaan moral dalam merangkul pembangunan dewasa ini membuat saya ingin menjadi bagian dari agen daripada perubahan, salah satunya adalah dengan melanjutkan studi sosiologi ke Universitas Gadjah Mada. Pemilihan Universitas Gadjah Mada sebagai Universitas impian bukanlah tanpa alasan. Dengan visi untuk menjembatani masalah pembangunan dan perubahan sosial bisa mendorong saya untuk menjadi sosiolog yang aplikatif dan turut andil dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Selain itu, program magister sosiologi UGM juga mengedepankan pengembangan ilmu dalam pemberdayaan masyarakat, peka dalam menganalisis isu sosial, serta kemampuan menulis kritis sebagai sarana menjawab tantangan yang terus berkembang dalam masyarakat.
Berawal dari ketertarikan saya meneliti mengenai anak yang hidup dalam keluarga remarriage, penelitian yang menghantarkan saya menjadi sarjana sosiologi berjudul “Pola Interaksi Anak dan Ayah Tiri dalam Keluarga Remarriage”. Ketertarikan saya mengambil topik tersebut dikarenakan dekatnya lingkungan saya dengan anak dari korban perceraian yang hidup bersama ibu dan ayah tirinya. Hal menarik yang saya temui adalah anak mengorbankan kebahagiannya demi kebahagiaan ibunya yang pada umumnya menjadi korban perceraian.
            Beberapa bulan yang lalu ditengah penelusuran saya di sosial media, saya membaca artikel yang menyatakan bahwa pada tahun 2017 BNPB mencatat bencana alam terjadi sebanyak 2.175 kali di seluruh penjuru Indonesia (nasional.kompas.com). Mulai dari gempa bumi dan tsunami, angin puting beliung, banjir bandang, dan lain sebagainya. Bencana yang terjadi tidak hanya menimbulkan korban jiwa, namun juga ketidakstabilan ekonomi melanda masyarakat. Apalagi masyarakat Indonesia masih bergantung hidup kepada alam akan menimbulkan tingginya angka kemiskinan. Oleh karena itu, saya ingin mengembangkan rencana penelitian saya pada optimalisasi penguatan Kelompok Siaga Bencana (KSB) agar bisa melakukan evakuasi mandiri serta tangguh bencana. Sejatinya bencana adalah gejala alam yang tidak bisa dihindari, namun dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir jika masyarakat cerdas dalam membaca situasi. Jalannya penelitian tersebut akan terbantu dengan keikutsertaan saya bersama LSM Jemari Sakato yang bergerak dalam mengembangkan UMKM bagi yang tinggal disepanjang pesisir pantai Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Pengembangan tersebut menciptakan kondisi tangguh bencana ketika kepala keluarga tidak bisa melaut karena kondisi cuaca buruk. Saya juga turut serta dalam workshop penguatan Kelompok Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Solok dalam program Partisipatory Rural Appraisal (PRA). Pemilihan magister sosiologi Universitas Gadjah Mada dirasa cocok dalam mengembangkan penelitian saya dilihat dari visi misi yang sangat mengedepankan sosiologi dalam penerapannya memecahkan permasalahan pembangunan dan perubahan sosial.
            Berdasarkan pengalaman belajar pada jenjang S1, pengabdian masyarakat bersama LSM, hingga kegigihan dan kerja keras, saya berkeyakinan untuk melanjutkan studi magister sosiologi di Universitas Gadjah Mada. Program magister berlangsung selama 4 semester dengan beban sks sebanyak 45 SKS. Semester awal akan dimulai dengan mengambil 18 sks, semester dua dengan 18 sks, semester 3 diawali dengan seminar penyusunan penelitian hingga semester 4 dengan ujian tesis. Pendaftaran berkisar pada bulan April-Juli 2019. Dalam kurun waktu 2 tahun, mata kuliah yang saya rencanakan untuk dipelajari adalah sebagai berikut :


Semester
Mata Kuliah
SKS
Keterangan
1
Teori Sosiologi Klasik dan Kontemporer
3
wajib
Metode Penelitian Kuantitatif
3
wajib
Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang
3
pilihan
Negara Pasar: Isu kesejahteraan Sosial
3
pilihan
Pembangunan dan Ketimpangan Sosial
3
pilihan
Analisis Sosial untuk Pembangunan dan Demokrasi
3
pilihan
2
Metode Penelitian Kualitatif
3
wajib
Konflik, Pembangunan, dan Perdamaian
3
Pilihan
Gender dan Seksualitas
3
pilihan
Kajian Budaya dan  Pos-Kolonial
3
pilihan
Agensi Kelembagaan dan Demokrasi Lokal
3
pilihan
Globalisasi dan Pembangunan Lokal
3
pilihan
3
Seminar Penyusunan Rencana Penelitian
3
wajib
4
Tesis
6
wajib
Total SKS
45 SKS

            Tidak hanya berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi S2 di UGM, saya juga bertekad untuk mencari pengalaman ke LSM PKBI di Yogyakarta di bidang pemberdayaan masyarakat. Berkegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat akan mempermudah saya untuk terjun ke masyarakat nantinya sembari mempersiapkan diri menjadi sosiolog. Saya juga akan terlibat pada beberapa kegiatan kampus seperti penelitian, organisasi, dan mengisi waktu kerja part-time untuk menambah biaya keperluan kampus jika dibutuhkan.  


sekian dari saya, semangat mencoba teman-teman. ditunggu menjadi awardee LPDP tahun depan yaa!!
jika masih ada yang ditanyakan silahkan komentar dibawah yaaa...

MENJADI LULUSAN TERBAIK!



Setelah berusaha untuk mengumpulkan niat menulis yang semakin memburuk akhir-akhir ini, saya mencoba rapel beberapa pengalaman saya yang langsung saya posting malam ini, hehe. Perlu diakui, bahwa memang orang-orang hebatlah yang mampu menulis, pepatah kuno juga kerap kali menyadarkan kita bahwa jika kita bukan dari kalangan bangsawan, satu-satunya cara untuk menjadi terkenal adalah dengan menulis. 
Saya juga bukan manusia yang penuh dengan optimisitis dan hidup terencana. saya hanyalah perempuan yang tidak tau apa-apa tentang cakrawala, juga manusia yang tidak melek ensiklopedia. mungkin tidak patut rasanya saya berada di posisi memberi motivasi, karena saya rasa teman-teman punya energi yang lebih dari yang kita kira. Rasa malas sangat sulit untuk saya kalahkan. Selain setan, musuh terbesar dalam hidup saya mungkin salah satunya adalah rasa malas. 
oke, tanpa banyak preambule, saya ingin langsung berbagi cerita kepada teman-teman, yang baiknya semoga bermanfaat, yang buruk semoga menjadi pelajaran kehidupan. hehehe.


Saya bukanlah apa-apa, saya hanya satu dari sepersekian manusia di dunia yang beruntung karena do'a dari orangtua. 

Sabtu, 24 Februari 2018 saya resmi diwisuda menjadi salah satu pengangguran di Indonesia a.k.a Sarjana Sosiologi. Sebuah disiplin ilmu yang memiliki prestise buruk di mata masyarakat, pun tidak hanya di Indonesia, namun juga di Amerika sebagai Negara yang juga banyak menyumbang Sosiolog modern. Namun, ya masih lumayan, menurut hasil penelitian di Amerika Serikat, Sosiolog lebih tinggi sedikit prestise nya dibandingkan dengan artis, hehehe.

Tidak sedikit yang kadang meremehkan program studi saya, mungkin teman-teman juga. Apalagi saya, alhamdulillah beruntung diamanatkan sebagai lulusan terbaik Universitas Andalas dengan IPK 3,97. ya iya dong kan kuliahnya gampang. 

GAMPANG?

Sosiologi mempelajari tentang bagaimana hubungan antara sesama manusia dan hubungan manusia yang hidup secara kolektif, hemat dari saya. Pembahasannya sangat kompleks dan perlu memiliki analisa sosiologi yang melihat tembus di balik (kata Peter L berger). Apakah teman-teman sendiri pernah melihat manusia yang sangat jujur dan apa yang dilakukannya adalah juga senada dengan apa yang dipikirkannya ? saya rasa mungkin tidak ada satupun didunia ini. Bahkan saya juga bukan manusia yang senaif itu. hehe. tidak heran jika mungkin teman-teman dari disiplin ilmu lain bisa melewati seminar proposal ke ujian skripsi hanya dalam kurun waktu yang kurang dari 3 bulan. Sedangkan untuk bisa memiliki sense "tembus di balik" itu, 3 bulan jarak waktu dari seminar proposal ke ujian skripsi adalah level dewa dengan skripsi yang tidak akan kurang dari 150 halaman. itupun anda akan beruntung jika lulus dengan sekali ujian. tidak lulus ujian skripsi tidak menjadi momok yang menakutkan lagi di sosiologi. 


eh itu IPK 3,97 pasti belajar terus ya? kuliah pulang kuliah pulang kan? 

ini adalah bisikan tetangga yang paling sering sekali saya dengar, hanya jika ia tidak benar-benar kenal dengan saya. 

dari awal saya teramat menggemari kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang dan berhubungan dengan sesamanya. menurut saya ini bukan merupakan hal yang patut untuk dibanggakan, karena semua orang tanpa pandang bulu, pasti mampu untuk ini. organisasi membesarkan nama saya sejak kecil. sejak SD, tidak hanya di sekolah, namun saya juga aktif berkontribusi pada kegiatan mushola tempat saya tinggal. mulai dari berpartisipasi menjadi peserta hingga mampu menjadi pengurus serta panitia. 

organisasi juga sangat mempengaruhi kepribadian saya. dan mungkin, jika bukan karna organisasi, saya tidak akan berani kuliah di sosiologi. saya juga belajar berbicara didepan umum, kemudian perlahan saya tidak merasakan demam panggung yang begitulah. walau sesekali juga pernah, namanya juga manusiawi, hehe. 

hingga ketika memasuki bangku SMA, saya dipercayakan menjadi wakil ketua osis, pradana Pramuka, Pengurus Forum Anak kota Padang dan Kecamatan, hingga Karang Taruna Kecamatan. belajar di ranah organisasi juga akan membuat kita bisa menyempurnakan teknik berbicara. karena seperti halnya bahasa, berbicara bukan tentang teori, namun hanyalah masalah jam terbang saja. walau demikian terbaginya konsetrasi antara belajar dan kegiatan lain, alhamdulillah saya masih beruntung dan diberi karunia oleh Allah untuk tetap menjadi juara umum dengan berusaha untuk keluar dari zona kegengsian pelajar pada umumnya, karena saya memang menyukai IPS sejak lama. dan memang, IPS dan IPA hanya masalah selera dan tidak ada hirarki bukan?

masa-masa kuliah malah merupakan masa-masa tersibuk, di sela kuliah padat 24 sks, saya juga terlibat di beberapa kegiatan non organisasi baik dikampus maupun diluar kampus. beberapa diantaranya kegiatan sosial, voluntir, hingga pertemuan nasional. kegiatan yang paling banyak mencurahkan emosi dan air mata adalah Kongres Nasional Sosiologi dimana saya sendiri yang menjadi ketua-nya, dengan jiwa childish yang masih menganggu saya, alhamdulillah sukses dan diapresiasi oleh banyak pihak. 

sesekali jika saya tidak malas (maafkan saya :( ) saya juga mengirim beberapa tulisan di koran. alhamdulillah tulisan pertama saya langsung diterbitkan walau itu tulisan yang jauh dari kata sempurna, sekali lagi saya katakan: SIAPA SAJA BISA ! semangat saya semakin terpacu, termasuk teman-teman dan junior saya kala itu. Alhamdulillah, hingga sekarang banyak yang sudah rutin mengirim ke editor. 

iyalah nilainya bagus, keluarganya berada kali, fasilitasnya lengkap sih!

hahaha.. 
paradoks sekali padahal dengan kenyataannya. 
jika teman-teman tau bagaimana cerita hidup saya, mungkin teman-teman mengira saya kebanyakan nonton drama korea (walau iya sih hehe)
saya jauh dari kata berada, keluarga saya juga jauh dari kata "lengkap". fasilitas yang saya punya juga jauh dari kata "ada". 
tapi, mungkin benar teori dari Arnold Toynbee, orang yang bisa berubah adalah orang yang bisa menerima tantangan dan kemudian mencoba untuk menjawab tantangan tersebut. saya merasa sangat menyedihkan, hingga saya sering sekali bermimpi untuk tetap terlihat sehat, tangguh, dan tak terkalahkan. 

maka hari ini, saya bisa menjamin bahwa tidak ada kartu jackpot untuk sesiapapun di dunia ini untuk menjadi sukses. tidak ada yang namanya ascribed status, sekarang sudah tidak zaman kerajaan. KESUKSESAN BUKAN HANYA UNTUK ANAK SULTAN!

jika boleh saya berbagi cerita, tips yang bisa saya berikan kepada teman-teman adalah :
1. jika kamu bukan orang yang penuh dengan rencana, setidaknya lakukan sesuatu yang bermanfaat satu hal saja setiap harinya
2. jika kamu bukan orang yang bisa belajar dengan tekun ala sinetron dengan ciri khas meja belajar di kamar dan lampu disebelahnya, kamu harus benar-benar paham dengan apa yang dijelaskan dosen pada saat kuliah, hingga ketika ujian hanya tinggal me-review saja. 
3. jika kamu diberi waktu 24 jam oleh Tuhan, 8 jam untuk tidur demi kesehatanmu, 12 jam untuk waktu di kampus, 2 jam untuk kongkow tidak masalah, itu pergaulanmu. namun, jangan egois untuk tidak menyisakan waktu walaupun cuma 1 jam untuk belajar. apa saja. 

Tapi ingat, menjadi lulusan terbaik juga bukanlah segala-galanya. penghargaan hanya akan mewah dengan sekali jepretan foto dan sehari ucapan selamat. yang terpenting adalah bagaimana setelah itu. 

sekian teman-teman. correct me if i am wrong.  semangat mencoba!

Kamis, 16 November 2017

Ketika kata “acc” lebih romantis daripada cinta


Untuk yang kelima kalinya dalam kurun waktu 2 minggu, saya lebih memilih duduk manis di pojokan kiri sekretariat jurusan. Tujuan dari sejuta mahasiswa didunia; mencari dosen pembimbing. Karena tidak hanya saya, beberapa mahasiswa yang juga memegang map folder seperti yang saya lakukan. Jika saya hanya duduk manis sambil memegangi ponsel jika saja datang informasi penundaan bimbingan, yang lain ada yang mondar-mandir, menunggu dosen sambil berduaan dengan kekasih, dan ada yang bersenda gurau dengan teman sejawat.
Draf skripsi yang telah saya susun sedemikian rupa sejak beberapa minggu lalu belum kunjung menemui tuannya. Saya dengan keteguhan hati, siap mengantarkan draf tersebut ke meja dewan hakim a.k.a Dosen pembimbing. Harap-harap cemas jika saja nanti dikembalikan dengan keadaan lusuh penuh coretan, itu berarti harus ada perbaikan.
Sesungguhnya tidak perlu pusing memikirkan hal tersebut. Saya mungkin adalah salah satu mahasiswa yang beruntung. Diantara mereka yang duduk gelisah di pojokan ini, saya merupakan angkatan termuda yang menggeluti kesibukan ini. Tidak layak untuk saya mengeluh, karena belum pantas untuk disebut sebagai sebuah perjuangan. Mereka-lah yang lebih berjuang. Senior tahun akhir masa penghabisan yang melalui perjuangan mencapai gelar S.Sos dengan berdarah-darah, walau belum kunjung membuahkan hasil.
Pesan singkat penundaan bimbingan sudah mejadi santapan sehari-hari, walau dirumah mereka harus dihantui oleh pertanyaan ‘kapan wisuda’ oleh keluarga hingga teman sejawat. Bahkan “acc” lebih terasa romantis daripada sekedar puisi cinta.
Jika saja memang penundaan tersebut terjadi lagi hari ini, saya hanya bisa mengulang pernyataan yang sama, saya tidak lebih berjuang daripada mereka. Itu sudah cukup membuat saya kuat untuk menelan bulat-bulat permintaan percepatan wisuda dari orang tua. Barangkali pernyataan tersebut bisa memotivasi kita untuk tetap berusaha keras dan lebih baik lagi.
Mungkin saya memang bukan mahasiswa yang berprestasi betul. Ada banyak organisasi dan kegiatan yang ingin saya geluti, namun faktor domisili di dalam kota serta terikat oleh tradisi perempuan minang yang membuat saya tidak bisa bergerak bebas menjadi sebuah masalah yang sangat besar bagi diri saya. Saya merupakan tipikal mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan organisasi jika saja mendapat izin dari orangtua dan tidak beraktivitas diluar rumah pada malam hari.

Terakhir ini, saya mungkin saja sedikit menyesal dengan lahirnya saya atas keterkekangan ini yang berkepanjangan. Namun, tidak ada sesuatu yang sia-sia didunia ini. Tertundanya draf skripsi oleh pembimbing dengan jeda yang tersedia bisa menjadi wadah saya untuk tetap memberikan sesuatu sebelum bisa meninggalkan bangku mahasiswa. Mungkin tidak banyak, dimulai dari membaca buku, menulis, me-review materi lalu, dan melakukan hal-hal yang positif. Tentu saja masih dalam ala saya, bukan seperti kamu ataupun mereka (seperti yang telah saya katakan latar belakang tradisi yang ada di keluarga saya). 

Minggu, 26 Maret 2017

PENELITIAN INTEGRASI MASYARAKAT MAJEMUK PONDOK

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar belakang

Berbagai kelompok sosial yang ada di Indonesia, memiliki karakteristik dan perilaku budaya yang berbeda. Ini salah satu yang menyebabkan bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang heterogen atau biasa disebut masyarakat majemuk. Kebudayaan hanya terbatas dalam ciptaan manusia. Adapun sesuatu yang dapat menimbulkan segetaran kalbu, tetapi bukan dari ciptaan manusia, maka ia bukan masuk golongan budaya. Gunung yang membiru, lembah yang menghijau, sungai yang berbelit berliku-liku, walaupun bagaimana indah dan nikmatnya,namun semuanya itu bukanlah disebut kebudayaan, karena ia bukan ciptaan manusia, tetapi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tetapi selayang sapuan pensil menhias kanvas, atau segores pahatan di ujung batu, mungkin ia disebut sebagai kesenian atau segumpal kebudayaan,karena ia diciptakan oleh tangan manusia.
Membahas warisan budaya(cultural heritage) peryantaan ini bukan retorika belaka, namun kenyataan objektif telah memperlihatkan bahwa wilayah dengan luas daratan belasan ribu kilo meter di penuhi oleh peninggalan budaya masa lampau. Semua masa yang terbagi terbagi dalam pembabakan sejarah –prasejarah, klasik, islam, kolonial, tionghoa, revolusi ada bukti tinggalannya. HBT (himpunan bersatu teguh) merupakan komunitas warga tioghoa yang ada di Indonesia  yang di bagi atas dua macam bagian yakni, HBT rumah duka dan HBT pernikahan. HBT rumah duka merupakan suatu tempat upacara kematian masyarakat tionghoa,yang tersebar di seluruh Indonesia seperti,Jakarta,tangerang,pekan baru dan tentunya padang.
HBT rumah duka padang sendiri terletak di perkampungan cina,kecamatan padang selatan,kota padang yang terletak di kawasan dataran rendah,pariwisata sebagai bentuk pemamfaatan sumberdaya arkeologi merupakan hal yang cukup menarik dan realistis untuk di tawarkan.sebagai sistem industri,pariwisata dapat dinilai memberikan peluang kepada banyak orang untuk berpartisipasi.selain itu pariwisata concern terhadap pelestarian objak merupakan komponen utamanya.

Menurut Furnivall masyarakat majemuk (plural society) merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik. Dewasa ini kita hidup di dalam sebuah masyarakat majemuk yang ditinjau dari segi suku, agama, ras, dan etnis. Struktur masyarakat Indonesia yang ditandai oleh heterogenitas etnik dan bersifat unik, secara horisontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primordialisme (lebih mengutamakan kelompoknya). Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Pada zaman Hindia-Belanda masyarakat Indonesia digolongkan menjadi tiga golongan oleh antropolog Belanda Furnivall, yaitu golongan penjajah Belanda yang menempati tingkat pertama, kedua adalah golongan minoritas Cina, sedangkan golongan pribumi menempati tingkat yang ketiga.
Sekitar 175 negara anggota PBB yang bersifat multietnik, hanya ada sekitar 12 negara yang homogen, di antaranya di Eropa yaitu Jerman, di Asia adalah negara Jepang, dan di Afrika adalah Somalia. Jadi, keragaman penduduk itu bukanlah khas Indonesia, meskipun diakui heterogenitas penduduk Indonesia ini cukup besar. Dari Sabang sampai Merauke ada ratusan suku bangsa dengan bahasanya sendiri-sendiri. Panutan agama formal dari sekian ratus suku bangsa tidak sama, ada yang beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha.
Daerah Padang Selatan yakni lebih khususnya disekitar Pondok, perkampungan cina daerah ini adalah daerah yang memiliki masyarakat yang beragam dan majemuk. Di daerah ini masyarakat ada yang berasal dari warga pribumi, pendatang dari suku tionghoa, india, maupun warga pendatang dari batak. Mereka juga memiliki agama dan kepercayaan yang beragam. Oleh, karena itu, penulis mengambil topik penelitian “Kebudayaan Masyarakat Majemuk Kampung Batu Pondok Kecamatan Padang Selatan dan Kongsi Heng Beng Pondok Padang”





2.      Rumusan masalah
a.       Bagaimana kebudayaan masyarakat majemuk daerah Kampung Batu Kecamatan Padang Selatan ?
b.      Bagaimana kebudayaan kongsi heng beng Pondok Padang Selatan ?


3.      Tujuan masalah
a.       Mengetahui bagaimana kebudayaan masyarakat majemuk daerah Kampung Batu Kecamatan Padang Selatan ?
b.      Mengetahui bagaimana kebudayaam kongsi heng beng pondok Kampung cina padang selatan














BAB II
PEMBAHASAN
KEBUDAYAAN MASYARAKAT MAJEMUK DAERAH KAMPUNG BATU
PADANG SELATAN

1.     Pengertian kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat

2.      Pengertian Masyarakat Majemuk
  • Dr. Nasikun mengemukakan masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dalam mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain
  • Furnival mengemukakan bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomi terpisah –pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama lainnya.


Karakteristik masyarakat majemuk


  1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain
  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
  3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar
  4. Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain
  5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain


Faktor terbentuknya masyarakat majemuk


  • Latar belakang historis
Adanya perbedaan waktu dan jalur perjalanan ketika nenek moyang bangsa Indonesia berpindah (migrasi) dari Yunan (Cina Selatan) ke pulau-pulau di Nusantara
  • Kondisi geografis
Perbedaan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dengan relief beranekaragam dan satu dengan lainnya dihubungkan oleh laut dangkal, melahirkan suku bangsa yang beranekaragam pula, terutama pola kegiatan ekonomi dan perwujudan kebudayaan yang dihasilkan untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut
  • Keterbukaan terhadap kebudayaan luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyaarkat di seluruh wilayah Indonesia yaitu antara lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa.
A.       Organisasi sosial
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
  • Fungsi lembaga social bagi kehidupan :
 a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
Pada daerah ini, masyarakat kampong batu dan sekitarnya memiliki organisasi yang bernama PRPI (PERSATUAN RASA PERSAUDARAAN ISLAM)  yang pusatnya berada di Masjid di daerah tersebut. Mereka sering mengadakan acara rapat untuk menjalin rasa kebersamaan dan toleransi agar tidak mudah terpecah dan terjadi segmentasi kebudayaan. Kegiatan ini dilakukan rutin per minggu, tidak hanya dihadiri oleh masyarakat pribumi, melainkan juga masyarakat dari suku bangsa tionghoa dan batak ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Daerah ini masyarakatnya semacam mengadakan kegiatan kongsi dan lain sebagainya. Jika adapun yang mengadakan acara pernikahan, warga akan datang secara bersama-sama tanpa adanya rasa disintegrasi diantara mereka. Pola hubungan positif masyarakat beragama ini dapat diamati dalam bentuk kerjasama dan toleransi.
Pola hubungan yang positif ini berdampak pada munculnya cita-cita bersama akan adanya persatuan kelompok. Hubungan yang positif ini diwujudkan dari adanya organisasi PRPI berbentuk kongsi dan akan menampung aspirasi masyarakat sekitar. Kegiatan PRPI ini juga berwujud ketika adanya acara pernikahan, acara tersebut diadakan di gedung yang sudah disediakan agar yang beragama apa saja bisa masuk dan merayakannya juga, namun ini tidak berlaku pada masyarakat pribumi, karena mereka menggelar acara pernikahan di rumah masing-masing sesuai dengan adat Minangkabau.


B.    Sistem kepercayaan

Masyarakat kampong batu dari dahulu sampai sekarang sudah menjunjung tinggi toleransi dan saling menghargai diantara sesamanya. Mereka percaya bahwa saling menghargai akan menumbuhkan ingtegrasi dan kebersamaan. Begitupun hal nya dengan berubadah. Di daerah kampong batu dan sekitarnya ada 6 masjid dan 2 mushola, kemudian ada 1 wihara, dan 2 gereja.


C.    Mata pencaharian
Kelompok masyarakat kampong batu saling bersaing sehat mengeksploitasu  akses sumber daya, baik sumber daya ekonomi, sosial dan politik.Masyarakat kampong batu mayoritas bekerja sebagai pedagang, karena daerah kampong batu, atau tepatnya dekat jembatan siti nurbaya merupakan objek wisata yang ramai dikunjungi turis local maupun asing. Jenis dagangannya bermacam-macam, ada yang berdagang jagung bakar, makanan, dan menjual souvenir . masyarakat pendatang umumnya yang berasal dari tionghoa dan batak  biasanya bekerja kantoran dan menjadi nelayan.







KONGSI HENG BENG KAMPUNG CINA
PONDOK PADANG SELATAN

            Diperkirakan ada 12 ribu masyarakat cina tinggal di Padang. Beratus marga atau suku yang mendiami. Kini, mereka membaur dengan masyarakat lokal, baik dari segi budaya maupun agama. Tetapi,  hanya delapan suku yang punya rumah pertemuan yakni ; suku gho, lie-kwee, tan, ong, tjoa-kwa, lim hwang dank ho. Maka di buatlah komunitas bersatu teguh untuk mempererat hubungan warga tionghoa di padang, apa pun agamanya.di HBT juga ada yang muslim. semuanya bersatu itulah yang membuat yongki salah seorang pelatih barongsai berkarya melatih generasi muda melestarikan salah satu budaya mereka barongsai upaya itu berbuah penghargaan kelas dunia. Seperti di cina, makau, Malaysia, hongkong, singapura dan terakhir Thailand. Bisa di bayangkan betapa krusialnya kehadiran himpunan bersatu teguh bagi warga-warga cina yang ada di sumatera barat dan khususnya padang.
Bangunan HBT ini sendiri berasal dari sebuah bangunan lama,yang dahulunya di pergunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat tionghoa dengan KONGSI HENG BENG TONG yang mulai di pergunakan sejak tahun 1876.di karenakan perubahan politik dan peraturan pemerintah pada tahun 1965,kegiatan berkumpul masyarakat tionghoa berganti nama menjadi himpunan bersatu teguh.mengingat pertumbuhan anggota yang meningkat,serta kebutuhan tempat yang lebih baik,maka pada tahun 1996 dalam,dalam masa jabatan TOANKO LIAN TJIN TEK, gedung himpunan bersatu teguh di pindahkan ke tempat yang baru,yang terletak di jalan klenteng No.309 dan gedung lama di tinggalkan,serta di pergunakan lagi pada tahun 2002 atas inisiatif TOAKO TAN HOCK TJIONG, dilakukan perbaikan dan renovasi atas gedung lama.
Kantor himpunan bersatu teguh yang di tinggalkan dan tidak di pergunakan lagi,selajutnya di tetapkan sebagai rumah duka bersatu teguh.pada tanggal 30 september 2009 terjadi gempa bumi berkekutan 7,9 scala richter yang meruntuhkan bagian depan rumah duka,tahun 2010 atas inisiatif TOAKO SHO YONG TJUAN  rumah duka di perluas dan di bangun kembali dengan membeli dua buah lama dan di resmikan pemakaian rumah duka tanggal 27 januari 2011 oleh wali kota padang.

            Di HBT sendiri yang merupakan rumah duka warga tionghoa,bangunan HBT terdiri dari satu buah bangunan besar dua lantai yang di pergunakan untuk upacara kematian.rumah sendiri terbagi atas beberapa ruangan penting seperti berikut ini:
1.Ruangan utama                                                                                                                               
                        yaitu ruangan upacara kematian sebelum mayat di kubur atau di bakar dan juga sebagai ruang tunggu bagi keluarga yang melayat baik keluarga dakat maupun sesama warga tionghoa lainnya yang menyempatkan diri untuk hadir seperti rekan kerja dan lain-lain.di ruangan utama ini sendiri terdiri dari empat tempat upacara kematian dan tempat duduk untuk keluarga.
2.Ruangan sekretariat
            Merupakan tempat penyimpanan barang-barang atau alat yang di pergunakan untuk upacara kematian dan pastinya juga ruangan sekretariat.
3.Ruangan tempat pemandian mayat
            Ruangan yang terletak di bagian belakang ini terkesan sangat elit seperti ruangan ICU di rumah sakit umum,di dalamnya dilengkapi dengan tempat penyimpanan mayat,yang di pergunakan untuk mendinginkan mayat agar tidak busuk.untuk menunggu keluarganya yang datangnya keluarga jauh seperti dari Jakarta,tangerang,pekan baru dan lain-lain.

4.Ruangan peti mayat
            Ruangan peti mayat bisa di katakan terbuka sebab tidak ada pintu dan pembatas dengan jalan utama untuk menuju ruang tamu.ruangan peti mayat sendiri terdiri dari dua sisi tempat letak peti  yang masing-masing sisi terdiri atas dua tingkat. setiap peti yang ada di ruangan tersebut diberi nama – nama bunga seperti anggrek, mawar dan lain sebagainya, untuk membedakan satu sama lainnya.

5.Ruangan khusus
            Ruangan khusus yaitu yang berada di atas,merupakan raungan tempat menginap para pengurus teras dari himpunan bersatu teguh.ruangan ini sulit diekspos dan di publikasikan karena ruang gerak di batasi di dalam memperoleh informasi kesannya lebih pribadi.
            Walau pun rumah duka bersatu teguh merupakan rumah duka bagi warga tionghoa,namun tidak tertutup pula juga di pergunakan bagi warga ras kuning lainnya seperti jepang dan korea.pernah terjadi beberapa kasus,yang diantaranya kisah seorang wanita jepang yang di bunuh di payakumbuh,kemudian atas inisiatif dari keluarga baik yang ada di Indonesia maupun yang berada di jepang,meminda mayat untuk di open di HBT dan abunya di kirim ke jepang.jadi bisa di analogikan,HBT yang pada dasarnya merupakan milik warga tionghoa tapi tidak tertutup kemungkinan warga ras kuning lainnya untuk menumpang melaksanakan upacara kematian.
            Jadi bisa di interpretasikan di mana pun warga ras kuning berada mereka tidak mengesampingkan kebudayaan dan latar belakang mereka yang tidak terlalu jawua berbeda baik itu cina,korea,jepang dan ras kuning pada umamnya,kalau bicara rasa persaudaraan mereka sepertinya mengesampingkan ego Negara mereka dan latar belakang mereka sendiri,sebagai mana kita ketahui jepang pernah menginvansi beberapa Negara ras kuning lainnya seperti cina dan korea





BAB III
PENUTUP

kesimpulan
Kebudayaan hanya terbatas dalam ciptaan manusia. Adapun sesuatu yang dapat menimbulkan segetaran kalbu, tetapi bukan dari ciptaan manusia, maka ia bukan masuk golongan budaya. Gunung yang membiru, lembah yang menghijau, sungai yang berbelit berliku-liku, walaupun bagaimana indah dan nikmatnya,namun semuanya itu bukanlah disebut kebudayaan, karena ia bukan ciptaan manusia, tetapi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tetapi selayang sapuan pensil menhias kanvas, atau segores pahatan di ujung batu, mungkin ia disebut sebagai kesenian atau segumpal kebudayaan,karena ia diciptakan oleh tangan manusia.

Saran
            Jadi bisa di interpretasikan di mana pun berada mereka tidak harus mengesampingkan kebudayaan dan latar belakang kebudayaan tertentu. Kalau bicara rasa persaudaraan mereka sepertinya mengesampingkan ego Negara mereka dan latar belakang mereka sendiri,sebagai mana kita ketahui jepang pernah menginvansi beberapa Negara ras kuning lainnya seperti cina dan korea

       




DAFTAR PUSTAKA


Farhan, aziz. 2014. “Pengertian masyarakat majemuk”, http://pangeranarti.blogspot.com, diakses 20 April 2015















LAMPIRAN : DOKUMENTASI